Awesome Image

PERANAN PEMANDU MUSEUM SEBAGAI KOMUNIKATOR

Oleh : Ratna

 

Pemanduan museum  selalu mempunyai tema tertentu yang merupakan penyebaran pesan. Akumulasi data yang berasal dari studi koleksi merupakan bahan untuk menyusun berbagai bahan untuk menyusun berbagai pesan. Dengan adanya pemandu, maka formulasi pesan museum yang akan disampaikan kepada public/pengunjung dapat terarah/terkendali oleh batasan-batasan yang jelas. Sehingga tidak hanya berupa penampilan koleksi yang mengambang tanpa arah.

Maksud peranan pemandu disini adalah keterlibatan aktif seorang pemandu dengan tugasnya, dalam pelaksanaan tugasnya itu ia tampil sebagai sesuatu yang dimainkan. Sehubungan itu pemandu hendaknya mampu mempengaruhi pengunjung, bukan saja dalam penambahan pengetahuan tetapi juga dalam tingkah lakunya. Dalam peranannya sebagai pemandu, tercakup pula peranannya sebagai :

  1. Penyampai/penyaji ;
  2. Pemilih dan penyaring bahan pemanduan ;
  3. Pengolah materi pemanduan ;
  4. Ahli metodologi pengajaran ;
  5. Teladan dan motivator ;
  6. Fasilitator ;
  7. Penterjemah nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari ;
  8. Pemimpin kelompok ;
  9. Pembimbing dan penyuluh ;
  10. Ahli dalam bidang yang disampaikan ;
  11. Pengembang pendidikan dan pengajaran.

Pengkomunikasian museum terhadap masyarakat, adalah tersedianya data informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Pertanggungjawaban itu adalah proses yang dilakukan berdasarkan kaidah serta cara kerja ilmiah sesuai dengan disiplin ilmu yang menangani data informasi itu. Disinilah pemandu dituntun kemampuan ilmiahnya, dan juga amat penting adalah kejujuran yang merupakan tanggung jawab dan merupakan warna khas penampilan museum.

          Tujuan pemandu akan mencapai keberhasilan apabila ditunjang oleh komunikasi yang selaras antara pemandu dengan pengunjung, rekan sekerja, pimpinan museum, dan pihak-pihak lain. Hal ini merupakan salah satu sistem yang penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan tersebut.   (RATNA).