Setiap mahkluk yang bernyawa pasti akan menghadapi kematian. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna oleh sebab itu sebelum datangnya kematian kita sebagai umat muslim haruslah berkewajiban menjalankan Syariat Islam dengan baik dan benar hingga membawa bekal di akhirat kelak. Adapun proses penyelenggaraan kematian mulai dari memandikan, mengapani, menyembahyangkan/dishalatkan lalu dikuburkan. Tahapan upacara ini sebelum mayat dikuburkan mayat diselimuti dengan kain adat yang disebut dengan kain penutup mayat. Kain penutup mayat terbuat dari kain katun warna hitam bentuk empat persegi panjang. Kedua ujung kain ini disambung dengan kain sutra warna merah penuh dengan hiasan benang warna-warni yang disungkit membentuk motif dengan menggunakan peralatan secara tradisional/ATBM Bagian bawah kain dihiasi dengan berbagai motif yaitu motif sirangkak, silang, saik galamai dan motif tumpal. Kain ini juga dipakai sebagai kain untuk penutup mayat pada waktu dibawa ke kuburan di daerah Muara Labuh.