Awesome Image

Tengkuluak Kambang Balapak/ Kain Basahan Hita

Kepandaian bertenun pada awalnya melalui proses anyam-menganyam yang dilakukan oleh nenek moyang kita dan bahannya diperoleh dari alam sekitarnya tempat tinggal mereka. Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan manusia terus meningkatdisamping menganyam maka diciptakanlah peralatan untuk menenun dengan menggunakan peralatan tradisonal. Di Tanjung Sungayang Kab. Tanah Datar terdapat sehelai Tengkuluak/Selendang disebut juga dengan Tengkuluak Tanjung Sungayang ditenun oleh masyarakat di daerah ini terbuat dari kain katun berwarna hitam bentuk empat persegi panjang. Dibuat dengan songketan benang emas menggunakan teknik tradisional/ATBM. Badan kain motif petak-petak warna hijau daun. Kepala kain terdapat motif berantai, tumpal, saik galamai, dan belah ketupat. Kedua ujungnya diberi jambul warna kuning, biru dan merah hati. Pinggir kain bermotifkan biku-biku, dan belah ketupat. Digunakan sebagai tengkuluak oleh pengantin wanita maupun Bundo kanduang pada waktu upacara adat perkawinan untuk mengiringgi pengantin maupun dipakai pada waktu batagak penghulu di daerah Sumanik dan di daerah Sungayang.

Nama Umum : Selendang/tutup Kepala
Nama Daerah : Tengkuluak Kambang Balapak/ Kain Basahan Hita
No. Reg : 0344
No. Inv.B : 03.344
No. Inv.L : 03.3354
Jenis : Etnografika
Sub Jenis : Senjata
Bahan : Kain katun dan Benang emas
Didapat Dari : Ganti Rugi
Diterima Pada Tanggal : Jul 23, 1986
Kondisi Benda : Baik
Lokasi Benda : Gudang, Lantai 2
Bahan dan Ukuran : Panjang:198 cm, Panjang Untai:12,5 cm, Lebar:57 cm,
Didapat : Tanjung Sungayang, Kab. Tanah Datar
Dibuat : Tanjung Sungayang, Kab. Tanah Datar
Dilihat : 4843 x